Politik adalah milik kaum laki – laki. Tetapi setelah zaman reformasi nuansa politik juga milik perempuan. Namun dari 42 calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sumbar hanya dua orang dari kaum perempuan. Untuk melangkah maju ke DPD tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Banyak jalan yang berliku yang dihadapi. Karena kurangnya wanita di kancah politik maka saya memberanikan diri menjadi calon DPD dari Sumbar untuk Republik Indonesia. Hal itu dikatakan oleh, Emma Yohanna di hadapan sejumlah wartawan beberapa hari yang lalu. Emma menambahkan sebenarnya dia juga ditawari untuk melangkah maju lewat partai politik, tapi ajakan itu ditolak. Karena melaju dengan salah satu partai berarti dia hanya berjuang untuk sekelompok orang. “DPD tidak demikian halnya. Hanya melalui DPD-lah perjuangan kita akan dirasakan banyak orang,” katanya.
Memang selama ini orang mengira DPD itu orang buangan karena DPD tidaklah berhak untuk memutuskan dan semua kebijakan itu berada di tangan penguasa. “Itu tidak benar, terbukti pengabdian terhadap negara lewat jalur DPD juga menjadi rebutan orang partai. Jika saja diizinkan Allah menjadi anggota DPD RI hasil pemilu 2009 – 2014 maka saya akan berbuat sesuai dengan aturan yang ada. Semua potensi yang ada dan mengangkat citra itu jelas akan kita perjuangkan. Sumatra Barat butuh orang yang mampu menyuarakan daerahnya di tingkat pusat,” ujarnya. Sumbar sendiri tidak punya aset lain, tapi daerah ini kaya akan kebudayaan. Kebudayaan inilah yang akan menjadi nilai tambah Sumbar di pusat. “Karena banyak sekali corak kebudayaan yang belum tergali dengan sempurna, saya akan berjuang dengan apa yang saya katakan walaupun penuh dengan rintangan. Selama ini orang tidak tahu lagi makna dari sebuah kebenaran, karena semua berbuat untuk kepentingan pribadi dan golongan,” ungkap Emma. “Semua yang dilakukan hari ini adalah ibadah bagi saya. Ini pun akan saya pertanggung jawabkan di muka Allah kelak. Antara DPR dan DPD harus selalu bersama karena DPR dan DPD dipilih oleh rakyat tentu dia harus memperjuangkan rakyat secara keseluruhan,” katanya mengakhiri. (Minangkabau On-Line, 3 Maret 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar