Senin, 02 Maret 2009

Emma dalam Media : "Anggota DPD Tak Hanya Bertanggung Jawab pada Rakyat"

Padangmedia.com - PADANG-Hj.Emma Yohanna, aktifis perempuan yang mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) utusan Sumbar menyatakan pencalonan di di DPD saat ini bukan untuk mencari jabatan, status, tetapi untuk memberikan pengabdian kepada Sumbar. “Mencalonkan diri sebagai anggota DPD, bukan untuk status. Segalanya untuk pengabdian. Apalagi sejauh ini, saya melihat banyak hal yang mesti diperjuangkan untuk rakyat Sumbar. Sementara selama ini, saya hanya berteriak-teriak di luar dari sistim yang ada. Jakau teriak kita tak didengarkan, kita kecewa. Hal itulah yang mendorong saya maju sebagai calon DPD Sumbarm, ” ungkap Emma Yohanna saat berdialog dengan wartawan di Restoran Taman Sari Padang, Sabtu (17/1)


Menurut Emma, ia tak ingin menjanjikan yang muluk-muluk, karena baginya, hasil nyata yang lebih diutamakan. "Saya tidak menjanjikan yang muluk-muluk.Tapi seandainya Allah mengizinkan saya untuk lolos di DPD nanti, saya akan menjalani dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada,” tambahnya. Yang paling utama ia lakukan begitu terpilih nanti adalah mendirikan posko dan ruang pertemuan di Sumatera Barat agar komunikasinya dengan rakyat Sumbar selalu terjaga . Sehingga, katanya, apa yang menjadi persoalan dan keinginan rakyat Sumbar bisa dibicarakan di tingkat pusat.
Selama dialog berlangsung, Emma Yohanna menerima banyak masukan dari wartawan, termasuk membangun jaringan dengan calon-calon anggota legislatif dan membina kemitraan. ”Bila memungkinkan, tidak ada salahnya, calon Anggota DPD melakukan promosi atau kampanye bersama dengan caleg perempuan di daerah-daerah karena mereka masih punya ruang dan sangat dekat dengan masyarakat did aerah tersebut,” ungkap Gusfen Khairul, wartawan RCTI memberi masukan.


Sementara Fahrul Rasyid, wartawan senior menilai, pertemuan dan dialog bersama wartawan yang ada di Sumbar, adalah ide yang bagus untuk menjaring masukan. Karena sebagai anggota DPD nantinya, kata Fahrul, tidak hanya bertanggung jawab terhadap rakyat Sumbar, tetapi juga pada semua yang hidup di Sumbar, termasuk margasatwanya. Ia mencontohkan bagaimana kondisi kebun binatang di Bukittinggi yang disebutnya sebagai penjara binatang. Karena banyak binatang yang mati karena tak terpelihara dengan baik. ”Padahal binatang disitu perlu regenerasi. Tapi tak ada yang memikirkannya. Sebagai wakil rakyat, tak hanya memikirkan orang atau manusianya, tetapi semua hal,” kata Fahrul.
(Sabtu, 17/01/2009 23:08 WIB)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar