Menurut Emma, ia tak ingin menjanjikan yang muluk-muluk, karena baginya, hasil nyata yang lebih diutamakan. "Saya tidak menjanjikan yang muluk-muluk.Tapi seandainya Allah mengizinkan saya untuk lolos di DPD nanti, saya akan menjalani dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada,” tambahnya. Yang paling utama ia lakukan begitu terpilih nanti adalah mendirikan posko dan ruang pertemuan di Sumatera Barat agar komunikasinya dengan rakyat Sumbar selalu terjaga . Sehingga, katanya, apa yang menjadi persoalan dan keinginan rakyat Sumbar bisa dibicarakan di tingkat pusat.
Selama dialog berlangsung, Emma Yohanna menerima banyak masukan dari wartawan, termasuk membangun jaringan dengan calon-calon anggota legislatif dan membina kemitraan. ”Bila memungkinkan, tidak ada salahnya, calon Anggota DPD melakukan promosi atau kampanye bersama dengan caleg perempuan di daerah-daerah karena mereka masih punya ruang dan sangat dekat dengan masyarakat did aerah tersebut,” ungkap Gusfen Khairul, wartawan RCTI memberi masukan.
Sementara Fahrul Rasyid, wartawan senior menilai, pertemuan dan dialog bersama wartawan yang ada di Sumbar, adalah ide yang bagus untuk menjaring masukan. Karena sebagai anggota DPD nantinya, kata Fahrul, tidak hanya bertanggung jawab terhadap rakyat Sumbar, tetapi juga pada semua yang hidup di Sumbar, termasuk margasatwanya. Ia mencontohkan bagaimana kondisi kebun binatang di Bukittinggi yang disebutnya sebagai penjara binatang. Karena banyak binatang yang mati karena tak terpelihara dengan baik. ”Padahal binatang disitu perlu regenerasi. Tapi tak ada yang memikirkannya. Sebagai wakil rakyat, tak hanya memikirkan orang atau manusianya, tetapi semua hal,” kata Fahrul. (Sabtu, 17/01/2009 23:08 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar